Balas Salam Kami

Ahlan Wa Sahlan !

As-Salaamu 'alaikum wa rohmatu 'l-Loohi wa barokaatuH,


Al-Hamdu li 'l-Laah kita punya "Hall". Blog ini milik kita. Ajang kita bersilatu 'r-rohim, bertukar ide dan pengalaman serta saling berbagi suka maupun duka. Kita adalah saudara. Ada lebih dari "sesuatu" yang telah mengikat kita kuat, erat tak terpisahkan.


Kalian dapat mengirim berita, cerita, pengalaman atau apa saja yang baik dan berguna untuk semua, tetapi jangan lupa untuk sertakan foto terbarunya. Post-kan via e-mail ke :
one.zein69@yahoo.com


Kampus kita masih yang itu-itu juga, al-Hamdu li 'l-Laah masih dipelihara oleh Allah 'Azza wa Jalla. Kalau ingin ia menjadi lebih baik, kalian lebih tahu caranya dan Allah Maha Tahu semua niat dan amal kita. OK, beritanya ditunggu. Tell a friend.


Was-Salaamu 'alaikum wa rohmatu 'l-Loohi wa barokaatuH.

Admin of Hall of MTsMTM

Eh ... Ada Tamu ?


Selamat Tahun Baru Hijriyyah !


Mana Tulisanu ?


Menentukan Arah Qiblah

10 Agustus 2009

Bersaudaralah, saudara-saudara !

(1) “Saudaraku” dilahirkan bukan oleh ibuku ?


Hidup ini memang bagaikan sebuah panggung sandiwara seperti lantunan lagunya Iye’ God Bless. Ada yang terlahir dengan memiliki sekian banyak saudara, adapula yang terlahir tanpa seorang saudarapun.


Tetapi kemudian, kisah di panggung bisa bercerita lain. Ada yang telah memiliki sekian saudara dan mestinya berbahagia malah menyesal mengapa ia harus memiliki saudara. Adapula yang kebetulan tidak mempunyai seorang saudarapun malah sangat berbahagia lantaran “menemukan” saudara-saudara yang bahkan mungkin melebihi saudara sendiri.


Barangkali mungkin itu yang diisyaratkan oleh kata-kata bijak (wise words) berikut ini : “Rubba akhin lam talid-hu ummuka (wālidatun)” (Banyak sakali saudara yang tidak pernah terlahir dari rahim ibumu). Tetapi meski begitu, saudara adalah tetap saja saudara walaupun terbatasi oleh watak, perangai dan perilaku yang berbeda. Bahkan al-Qur’an malah memperluas jangkauan arti persaudaraan ini dengan catatan kesamaan iman. Tengok surah al-Hujurāt (49) ayat ke 10 : “Innamā ‘l-mu’minūna ikhwah …..”, yang ditambahkan oleh as-Sunnah dengan kesamaan agama, “Al-muslimu akhū ‘l-muslim …..”.


(2) Mau "makanan”, “obat” atau “penyakit” ?


Memiliki saudara adalah sebuah ni’mat ilāhiyah. Meski tidak semua saudara bakal selalu seia sekata dengan saudaranya yang lain. Rambut boleh sama hitam, kita boleh berasal dari rahim yang sama, tetapi yang lainnya …, ya lain lagi ceritanya. Inilah sebabnya mengapa kita kemudian dikaruniai akal, lalu diberi hiasan iman dengan tambahan aksesori berupa ihsan, agar kita dapat bersikap bijak dalam menghadapi kehidupan ini yang tidak selamanya mau berpihak kepada kita, begitu pula dalam kehidupan bersaudara. Kenalilah saudara kita, tetapi yang lebih penting lagi adalah kenalilah diri kita sendiri terlebih dahulu. Untuk itu simaklah catatan dibawah ini yang mungkin dapat membantu :


Al-ikhwānu tsalāsah :

akhun ka ‘l-ghidzā … tahtāju ilai-hi dā-iman, wa …

akhun ka ‘d-dawā … tahtāju ilai-hi ahyānan, wa …

akhun ka ‘d- … lā tahtāju ilai-hi abadan. artinya


Saudara itu ada tiga macam :

bagaikan makanan, yang selalu kita butuhkan, atau …

bagaikan obat, yang ... terkadang saja kita butuhkan, atau

bagaikan penyakit, yang ... sama sekali tidak kita butuhkan.


Catatan :

Kata “akh” yang berarti “saudara” memiliki banyak bentuk jam’ (plural). Dua yang paling populer adalah “ikhwah” dan “ikhwān” yang memiliki arti yang tetap sama tetapi berbeda dalam konotasi. Kata “ikhwah” digunakan untuk arti “saudara” yang dihubungkan oleh garis keturunan, sedangkan kata “ikhwān” dipakai untuk arti “saudara” yang tercipta karena persahabatan dan pertemanan. (lihat kamus al-Munjid fi ‘l-lughoh, Louis Ma’louf, Beirut. Halaman 5).


diambil dari :

http://benzein4.wordpress.com/category/hikam/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar


STOP PRESS


Al-hamdu li ‘l-Lāh, sebuah karya besar “anak bangsa” telah hadir untuk melengkapi jati diri keislaman kita. Muhammad Maulana, seorang alumni MTs. MTM telah berhasil men-desain sebuah situs (Website) dengan content khusus tentang FARO’IDH (Hukum Waris Islam). Ini unik, karena ia seorang sarjana Ilmu Komputer dari IPB Bogor, tetapi garapannya justru tentang Islam. Situsnya telah dicantumkan dalam Daftar Links blog ini sejak sepekan yang lalu, dan URLnya adalah http://www.faroidh.webs.com/. Profil alumni yang satu ini akan kita post-kan dalam beberapa hari ini, in syā-a ‘l-Lōh.


Bagi rekan-rekan yang komputernya belum terkoneksi (online) dengan internet dan ingin mencoba “ber-Faro’idh dan ber-Zakat Ria” lewat IT, kami memiliki 3 software/program gratis untuk penghitungan Warisan (Indonesia / Arab) dan Zakat Penghasilan Pribadi. Programnya mudah dan tanpa instalasi serta penggunaannyapun segampang mengisi SPT. Mau … ? hubungi kami.


Admin of Hall of MTsMTM

04/09/2009 – 14/09/1430