Orang-orang tua dulu mengumpamakan kita yang sedang Jatuh Cinta itu bagaikan orang yang sedang Mabuk Kepayang. Kepayang adalah sejenis buah beracun dari pohon besar yang hanya tumbuh di hutan-hutan Sumatera dan Kalimantan, yang dapat membuat pemakannya menjadi limbung dan mabuk serta bertingkah bak orang gila. Dan cinta itu ya katanya begitu, dapat membuat kita limbung, mabuk bahkan mungkin “gila”.
Jadi tidak heran bila seorang penulis lirik lagu sekaliber Ibrahim Nagi-pun, sampai harus ikut-ikutan menuangkan “kegilaan cinta” ini kedalam lagu khususnya untuk Ummu Kultsum (Diva Penyanyi Arab) yang berjudul “Al-Athlāl” (Ruins/Puing-puing) yang melegenda itu, begini :
Hal ro’ā ‘l-hubbu sukārō mitsla-nā
kam banai-nā min khoyālin haulanā
wa masyai-nā fī thorīqin muqmirin
ta‘ibu ‘l-farhatu fīhi qoblanā
wa dhohik-nā dhohka ‘th-thiflaini ma‘an
wa ‘adaunā fa-sabaq-nā zhilla-nā
Pernahkah cinta melihat orang-orang yang mabuk seperti kami
yang terus membangun angan-angan muluk dan khayalan tinggi
yang telusuri jalan-jalan temaram oleh sinaran rembulan
penuh dengan fatamorgana kebahagiaan tak berujung
yang tertawa renyah bak dua orang bocah yang kegirangan
lalu berpacu lari, mengejar bayang-bayang kami sendiri …. ?
Rupanya Cak Gombloh ( penulis lagu sekaligus penyanyi nyentrik ) itupun tak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian. Dalam lirik lagu Setengah Gila dari Trilogi lagu-lagu “Gila”nya ( Setengah Gila, Gila dan Semakin Gila ) ia menulis tentang ulah cinta itu begini :
Ada yang sumpah langit dan bumi
Katanya cinta setengah mati
Datang apél setiap hari
Bagai kiamat kan datang esok pagi
Bercinta super
Melengket bak kue lemper
Itulah cinta yang bikin ulah
Tua atau remaja
Gadis atau jejaka
Setengah Gila.
Bahkan John Lennon dan Paul McCartney ( The Beatles ) sampai memimpikan sebuah “kegilaan khayali” unik dan aneh yaitu kalau mungkin agar satu pekan yang sekarang ini cuma tujuh hari itu bisa menjadi delapan hari (dan itupun masih tetap kurang) agar keduanya dapat mencurahkan seabrek-abrek cinta mereka kepada sang pujaan dengan sepuasnya. Itu mereka tulis dalam lagu "Eight days a week“-nya :
Eight days a week is not ...
enough to show I care
Delapan hari sepekanpun masih belum …
cukup untuk menunjukkan betapa aku menyayangimu
Wow, luar biasa dan begitu dahsyatnya …. Cinta !. Dan agar kita tidak ikut-ikutan menjadi gila, maka tulisan ini terpaksa harus disudahi saja sampai disini. Gila !
diambil dari :
http://benzein4.wordpress.com/category/asywaaq/